Beranda | Artikel
Wali-Wali Allah
Rabu, 25 Mei 2016

Sebagian kalangan mengira bahwa wali Allah adalah orang yang memiliki keanehan-keanehan semacam bisa terbang di udara, bisa berjalan di atas air, atau kebal senjata.

Bisa jadi anggapan semacam itu muncul karena mereka tidak menggali ilmu dari al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman yang benar. Padahal, hakikatnya setiap orang yang beriman dan bertakwa merupakan wali Allah. Walaupun tentu saja derajatnya berbeda-beda sesuai dengan tingkat iman dan takwanya kepada Allah.

Perlu diketahui pula, bukanlah syarat untuk menjadi wali Allah harus memiliki keanehan-keanehan atau kedigdayaan yang luar biasa. Sebab sesungguhnya karomah (kemuliaan dan keistimewaan) yang paling besar bagi seorang hamba itu adalah istiqomah.

Demikianlah ringkasan keterangan para ulama, supaya lebih jelas silahkan menyimak video ‘Mencintai Wali-Wali Allah’ bersama Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah dengan penerjemah Ust. Abdullah Zaen, M.A. hafizhahullah dalam tautan berikut ini [klik]

Dan berikut ini kami sajikan sebuah tanya-jawab singkat bersama Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkenaan dengan tema yang sangat menarik ini, semoga bermanfaat.

Syaikh Shalih al-Fauzan ditanya :

Sebagian orang disebut-sebut sebagai wali Allah. Apakah sifat-sifat mereka yang hakiki? Bagaimana mereka bisa mencapai derajat ini. Apakah mereka hanya hidup pada masa tertentu, ataukah mereka bisa ada di sepanjang masa?

Beliau menjawab :

Sifat wali-wali Allah itu sebagaimana telah ditentukan oleh Allah ta’ala dengan firman-Nya (yang artinya), “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya para wali Allah itu tidak perlu merasa takut dan bersedih, yaitu orang-orang yang bertakwa dan senantiasa bertakwa.” (Yunus : 62-63)

Jadi, para wali Allah itu adalah orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Inilah sifat mereka. Maka barangsiapa yang memiliki sifat iman dan takwa, sesungguhnya dia termasuk wali-wali Allah ‘azza wa jalla. Dan hal ini bisa dicapai oleh setiap muslim sesuai dengan kadar imannya, di sepanjang waktu dan di mana saja. Wallahu a’lam.

Sumber : Majmu’ Fatawa Syaikh Shalih al-Fauzan, 1/49


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/wali-wali-allah/